2018 Tahun Generasi Milenial Properti
Tahun monyet api sebentar lagi sudah tiba di pengujung musim. Itu artinya, kita akan menyosong tahun 2018 yang diworo-woro sebagai tahun politik. Banyak pakar yang menilai bahwa tahun 2018 adalah tahunnya generasi milenial. Anggapan itu tentu tidak berlebihan melihat bahwa bisnis startup untuk kalang muda kini tumbuh subur.
Perusahaan riset real estate JLL Research memprediksi volume transaksi properti atau real estate di Asia Pasifik tumbuh 5 persen berkisar US$ 135 miliar – US $ 140 miliar di 2018. Pendorongnya adalah momentum di pasar utama dan meningkatnya ketertarikan di pasar yang berkembang.
Vivin Harsanto, Head of Advisory Jones Lang Lasalle (JLL) mengatakan di tahun 2018, banyak hal yang akan dipengaruhi teknologi. Contohnya untuk perkantoran co-working space, e-commerce, dan fintech (finansial technology).
Vivin kembali mengemukakan, ada satu fenomena yang menarik di mana kemunculan Transit Oriented Developmetn (TOD) di tahun 2018. “Pengembangan-pengembangan yang berbasis TOD harus menyasar generasi milenial. Generasi ini sudah beradaptasi dengan commuter line, beda dengan gen X yang tidak mau menunggu lama. Jadi kalau TOD entah di situ ada stasuin, stasiun KAI, commuter line, MRT, LRT, di 2018 akan menjadi sasaran,” jelasnya.
Melihat isu yang berkembang bahwa daya beli menurun, Vivin justru melihat sebaliknya. Menurut Vivin, daya beli menurun bukan karena daya beli yang menurun melainkan lebih ke shifting dari konsumer. “Sekarang generasi milenial umurnya sekitar 25-35 tahun. Nah, kalau di umur 28-30, perkiraan baru 4-5 tahun kerja. Untuk cicilan cukup, tapi untuk DP (Down Paymet) mungkin berat. Jadi sekarang yang lebih dicari DP yang ringan. Misalnya DP dicicil 2 tahun,”
Sumber :